Penanaman

Kegiatan penanaman akan dilakukan pada areal bekas tebangan, areal non produktif yang berupa areal terbuka maupun semak belukar (penanaman tanah kosong) dan penanaman kiri jalan sepanjang 2 km per tahun (200 ha/tahun).

  1. Penanaman Pengayaan/Rehabilitasi

Pada areal bekas tebangan yang tidak atau yang kurang memiliki permudaan jenis komersial sebanyak yang dipersyaratkan akan dilakukan kegiatan pengayaan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki komposisi serta permudaan jenis komersial sehingga diharapkan akan terjadi peningkatan terhadap nilai dan potensi areal hutan bekas tebangan.

Penanaman pengayaan/rehabilitasi adalah suatu penanaman pada areal bekas tebangan dengan maksud untuk memperbaiki komposisi jenis, penyebaran pohon dan nilai tegakan.

Sasaran lokasi penanaman pengayaan/rehabilitasi adalah bekas blok tebangan yang telah dilakukan inventarisasi tegakan tinggal atau hasil ceking blok satu tahun sebelumnya. Karena pada sisitimsilvikultur TPTI lebih mengandalkan pada permudaan alam, maka areal-areal yang ditanam adalah areal terbuka (bekas jalan sarad, bekas jalan cabang, bekas TPn) dan areal yang permudaannya kurang dari yang dipersyaratkan.

Untuk memudahkan dalam pembuatan rencana penanaman, maka ditetapkan sesuai dengan Covering Area (bruto) dari bekas tebangan atau hasil ceking blok tebangan petak yang akan dipelihara.

  1. Penanaman Tanah Kosong dan Kanan Kiri Jalan

Sasaran lokasi yang akan ditetapkan adalah areal yang saat ini tidak produktif yang ditumbuhi semak belukar dan hutan tidak produktif. Lahan ini pada umumnya adalah adalah areal bekas perladangan masyarakat setempat. Karena lahan tersebut pada umumnya sudah dikuasai masyarakat maka tidak semua bekas perladangan direncanakan untuk kegiatan penanaman.

Direncanakan jenis tanaman yang akan ditanam adalah kelompok jenis meranti, tengkawang dan sungkai. Pertimbangannya adalah :

-   Jenis tersebut adalah jenis asli di daerah tersebut sehingga tidak perlu lagi menganalisa dari faktor edafis dan klimatis.

-   Meranti dan tengkawang jenis Dipterocarpaceae lainnya merupakan jenis yang direkomendasikan. Dengan larikan yang selang-seling maka diharapkan dapat tercipta suatu kondisi yang cocok untuk pertumbuhan jenis tersebut. Sungkai memerlukan cahaya yang cukup sehingga cocok untuk tempat terbuka.

Kegiatan penanaman tanah kosong lebih sederhana, apalagi areal yang akan ditanami berbentuk semak belukar. Pembukaan larikan tanaman akan dilaksanakan secara manual. Untuk menunjang kelestarian hasil dan meningkatkan produksi pada Rotasi ke II, direncanakan penanaman di kanan kiri jalan induk di areal HPH. Jenis yang ditanam adalah jenis meranti dan untuk tempat yang terbuka ditanam jenis sungkai. Jarak tanam adalah 5 m x 5 m dengan sistem jalur. Panjang jalan induk yang direncanakan ditanam rata-rata per tahun adalah 2 km atau kurang lebih 200 ha per tahun.

Dalam melakukan penanaman perlu diperhatikan jadwal penanaman. Penanaman dilakukan dari awal hingga akhir menjelang musim penghujan.

Roll Up